Spektakuler, Malam Puncak Kenduri Swarnabhumi
MERANGIN - Malam puncak Festival Pangkalan Jambu Blek Gedang Anak Negeri (Kenduri Swarnabhumi), di Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu berlangsung meriah dan spektakuler, Sabtu malam (2/9).
Ribuan warga dari berbagai penjuru Provinsi Jambi ‘tumplekblek’, antusias ingin menyaksikan Parade Budaya, Bazaar Kuliner dan Betauh Besamo oleh Sanggar Talun Perentak serta sejumlah seni pertunjukan lainnya.
Tampak hadir, Gubernur Jambi H Al Haris, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Yudi Wahyudin, Bupati Merangin H Mashuri, Wabup Nilwan Yahya, Wakil Ketua DPRD Zaidan dan para tamu undangan lainnya.
Dikatakan gubernur, Kenduri Swarnabhumi sudah kali kedua dilakukan sejak 2022 lalu. Tujuannya, Pemerintah melihat antara alam dan budaya itu ada hubungan yang tidak bisa dipisahkan.
Sejauh aliran Sungai Batanghari langsung bertemu dengan Laut China Selatan, itulah peradaban sehingga muncul Candi Muarojambi pada abad ke-6 dan ke-7. Candi Muarojambi merupakan kampus Pendidikan terbesar di Asia Tenggara.
Kemudian lanjut gubernur, adat itu terus berlanjut mengikuti aliran Sungai Batanghari sampai ke Dhamasraya, makanya di Dhamasraya ada Candi Sawang. Lalu lahirlah budaya Melayu Jambi yang sebagian dari Sumatera Barat.
‘’Pemerintah tidak ingin semua itu hilang begitu saja, generasi muda perlu tahu sehingga malam ini kita kembali menggelar Kenduri Swarnabhumi, ’’ujar Gubernur dibenarkan Bupati Merangin H Mashuri dan Wabup Nilwan Yahya.
Baca juga:
Balipedia.org: All About Bali
|
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Yudi Wahyudin mengatakan, pada 2023 Kemendikbud Ristek RI fokus pada peningkatan kapasita sumber daya manusia.
‘’Kami berkomitmen untuk melakukan riset, pengelolaan pengetahuan, tutorial, pengelolaan festival, komunikasi dan publikasi, kewirausahaan berbasis budaya dan lingkungan serta pengembangan komunitas sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah, ’’ujar Yudi Wahyudin.
Baca juga:
H Mukti Gali Potensi Wisata Desa Tertinggal
|
Tujuannya lanjut Yudi Wahyudin, memberikan kontribusi nyata dalam previtalisasi Kawasan Cagar Budaya Candi Muarojambi, melalui berbagai kegiatan fisik dan nonfisik.
‘’Ada 14 event yang dilaksanakan. Kenduri Swarnabhumi di Pangkalan Jambu ini merupakan event yang keempat. Jadi masih ada 10 event lagi yang harus dilaksanakan di wilayah Provinsi Jambi dalam rangka Kenduri Swarnabhumi, ’’terang Yudi Wahyudin.
Acara ini sambungnya, memberikan kesempatan kepada daerah-daerah untuk memperkenalkan keunikan budaya, kearifan lokal kepada masyarakat luas, kebanggaan atas aneka budaya kearifan lokalnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Kenduri Swarnabhumi Nilwan Yahya yang juga wabup Merangin mengatakan, maksud diselenggarakan Kenduri Swarnabhumi adalah untuk memupuk, memperkokoh, melestarikan budaya daerah warisan nenek moyang dahulu yang telah turun temurun dan masih dipegang oleh masyarakat adat Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu.
’"Kita ingin membangkitkan kembali nilai-nilai budaya di Kecamatan Pangkalan Jambu ini, khususnya Desa Tiga Alur, dengan agenda bantai adat, pagelaran budaya, bazar UMKM dan lokakarya seni budaya, gotong royong, penanaman bibit pohon dan menebar benih ikan serta pemberian gelar adat, ’’ujar Wabup Merangin.
Pada kesempatan itu Lembaga Adat Kecamatan Pangkalan Jambu menganugerahkan gelar adat kepada Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI Yudi Wahyudin, dengan gelar Datuk Mangkuto Setyo Negeri.(IS/kom)