JAMBI - Inflasi Kabupaten Merangin masih dalam kondisi aman dan terkendali dengan angka 0, 16 persen. Pada akhir Desember 2023 sempat naik sedikit, pengaruh dari naiknya harga gula pasir dan cabe merah.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Merangin H Mukti, usai mengIkuti rapat pengendalian inflasi daerah secara virtual bersama Mendagri Tito Karnavian dari ruang MPc Bapeda Kabupaten Merangin, Rabu (03/1).
Baca juga:
Haris Buka Gebyar Sound System PSJ
|
‘’Tapi sekarang harga cabe merah dan gula pasir sudah mulai turun, sehingga inflasi kita masih aman dan terkendali. Kabupaten Merangin itu hanya sebagai daerah penyangga, beda dengan Kabupaten Bungo dan Kota Jambi, ’’ ujar Mukti.
H Mukti menjelaskan, inflasi adalah kondisi dimana harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus mengalami kenaikan dalam jangka waktu tertentu.
Inflasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa, sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan, peningkatan biaya produksi, bertambahnya uang yang beredar di masyarakat dan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Dampak inflasi ini lanjut H Mukti, seringkali identik dengan efek negatif karena kenaikan harga barang, sehingga membuat daya beli masyarakat menurun, terutama masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.
Baca juga:
What is an ‘economic hitman’?
|
Untuk itu tegas Pj bupati, dalam pengendalian inflasi Kabupaten Merangin tetap berpegang pada konsep, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribui dan komunikasi efektif.(IS/kom)